Sabtu, 16 Mei 2009

Komparasi Pembelajaran Behavioristik dengan Konstruktivistik

oleh: Akhmad Sudrajat

Dalam satu kesempatan perkuliahan, Prof. Nyoman S. Degeng dari Universitas Negeri Malang menyajikan materi tentang Pergeseran Paradigma Pendidikan dari Behavioristik ke Kontruktivistik, yang tampaknya dalam praktik pendidikan di Indonesia saat ini masih berada di persimpangan jalan.

Meski demikian, suka atau tidak suka kita harus mengucapkan “Selamat Tinggal” kepada Behaviorisme yang telah terbukti saat ini tidak lagi bisa diandalkan untuk menghadapi tantangan jaman yang serba kompleks”. Kini waktunya untuk menyambut dan mengucapkan “Selamat Datang” kepada Konstruktivisme yang tampaknya dapat memberikan harapan baru bagi peningkatan mutu pendidikan nasionalMenurut pemikiran beliau terdapat 5 proposisi utama dari pandangan kontruktivisme beserta implikasinya terhadap praktik pembelajaran, yaitu:

Proposisi 1: Belajar adalah proses pemaknaan informasi baru.

* Dorong munculnya diskusi pengetahuan yang dipelajari
* Dorong munculnya berpikir divergent, bukan hanya satu jawaban benar
* Dorong munculnya berbagai jenis luapan pikiran/aktivitas
* Tekankan pada keterampilan berpikir kritis
* Gunakan informasi pada situasi baru

Proposisi 2: Kebebasan merupakan unsur esensial dalam lingkungan belajar

* Sediakan pilihan tugas
* Sediakan pilihan cara memperlihatkan keberhasilan
* Sediakan waktu yang cukup memikirkan dan mengerjakan tugas
* Jangan terlalu banyak menggunakan tes yang telah ditetapkan waktunya
* Sediakan kesempatan berpikir ulang
* Libatkan pengalaman konkrit

Proposisi 3: Strategi belajar yang digunakan menentukan proses dan hasil belajarnya

* Berikan kesempatan untuk menerapkan cara berpikir dan belajar yang paling cocok dengan dirinya
* Berdayakan melakukan evaluasi diri tentang cara berpikirnya, cara belajar, atau lainnya

Proposisi 4: Motivasi dan usaha mempengaruhi belajar dan unjuk-kerja

* Motivasilah dengan tugas-tugas riil dalam kehidupan sehari-hari dan kaitkan tugas dengan pengalaman pribadi
* Dorong untuk memahami kaitan antara usaha dan hasil

Proposisi 5: Belajar pada hakekatnya memiliki aspek sosial. Kerja kelompok sangat berharga

* Beri kesempatan untuk melakukan kerja kelompok
* Dorong untuk memainkan peran yang bervariasi
* Perhitungkan proses dan hasil kerja kelompok

sumber: http://www.akhmadsudrajat.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jam berapa???