Biaya Pendidikan Lebih Banyak Ditanggung Orang tua Siswa
Oleh: (NAR), harian kompas
Sumber: www.atmajaya.ac.id
"Kalau tak ada upaya mengalokasikan 20 persen APBN dan APBD untuk sektor pendidikan di luar gaji guru, situasi tersebut berdampak negatif terhadap pemerataan dan mutu pendidikan secara keseluruhan serta penuntasan program wajib belajar tahun," ungkap Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Depdiknas Dodi Nandika, Kamis (28/10), dalam pengantar diskusi analisis biaya pendidikan dasar dan menengah di Jakarta.
Diskusi itu menampilkan pembicara tunggal Abbas Ghozali, Ketua Tim Peneliti Biaya Pendidikan Balitbang Depdiknas. Penelitian yang dilakukan pada Oktober 2003 itu menyisir sampel dan responden pada 56 kabupaten/kota, yang mewakili wilayah Sumatera, Jawa dan Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Papua.
Menurut temuan tim, besarnya dana pendidikan-di luar gaji pendidik- yang semestinya disediakan oleh pemerintah adalah Rp 71 triliun atau sekitar 20 persen dari APBN (yang besarnya adalah Rp 336,156 triliun) dan dari APBD. Angka Rp 71 triliun tersebut merupakan kebutuhan minimal terselenggaranya pendidikan memadai untuk jenjang dasar dan menengah, pendidikan tinggi, dan pendidikan luar sekolah, serta jaminan bagi semua warga negara-termasuk kalangan miskin-untuk memperoleh pendidikan dasar.
Nyatanya, anggaran sektor pendidikan yang mencakup subsektor pendidikan, subsektor pendidikan luar sekolah, dan subsektor pembinaan pendidikan agama baru mencapai Rp 21,375 triliun atau 6,4 dari APBN. Dana yang tersedia ini jauh di bawah kebutuhan minimal. Akibatnya, ketersediaan, ketercukupan, dan kondisi gedung, fasilitas, peralatan, perlengkapan, bahan belajar- mengajar, kesejahteraan pendidik berada di bawah standar.
Berbagai biaya
Abbas lebih jauh merinci besarnya biaya pendidikan yang mestinya ditanggung pemerintah pada tahun ajaran 2002/2003.
Pertama, biaya penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah yang besarnya mencapai sekitar Rp 59,750 triliun per tahun. Rata-rata biaya satuan pendidikan (biaya pendidikan per siswa per tahun) di sekolah/madrasah negeri adalah sebagai berikut: SD Rp 1,864 juta, MI Rp 1,960 juta, SMP Rp 2,771 juta, MTs Rp 2,246 juta, SMA Rp 3,612 juta, MA Rp 2,673 juta, dan SMK Rp 4,737 juta. Dengan mengalikan jumlah siswa di masing-masing sekolah/madrasah, diperolehlah angka Rp 70,317 triliun.
Angka sesungguhnya dapat lebih rendah lagi. Sebab, perhitungan biaya total pendidikan dasar dan menengah tersebut didasarkan pada rata-rata biaya satuan pendidikan. Padahal, biaya satuan pendidikan untuk sekolah/madrasah di pedesaan adalah lebih rendah daripada yang di perkotaan.
Sementara kita ketahui, sebagian besar sekolah/madrasah berada di pedesaan. Selain itu, biaya total pendidikan dasar dan menengah yang disebutkan di atas mencakup juga biaya investasi, termasuk biaya untuk tanah yang nilainya sekitar 15 persen dari biaya investasi.
"Dengan mempertimbangkan kedua hal di atas, biaya total pendidikan dasar dan menengah yang mesti ditanggung pemerintah diperkirakan sebesar Rp 59,750 triliun," katanya.
Kedua, biaya pemberian beasiswa bagi anak usia pendidikan dasar dari keluarga miskin sekitar Rp 9,600 triliun per tahun. Ketiga, biaya penyelenggaraan pendidikan tinggi negeri yang besarnya adalah sekitar Rp 10,450 triliun per tahun. Keempat, biaya penyelenggaraan pendidikan luar sekolah yang ditanggung pemerintah diperkirakan Rp 1,300 triliun per tahun.
Kelima, biaya manajemen pemerintah di bidang pendidikan yang besarnya adalah sekitar Rp 19,900 triliun per tahun. Biaya manajemen pendidikan ini adalah biaya untuk sarana dan prasarana serta operasional manajemen pendidikan dari tingkat pemerintah pusat sampai kecamatan. (NAR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar